ChairilAnwar adalah pelopor Angkata 45 ini, sebagi pengerak dan pembaharuan dalam bentuk dan visi perpuisian. Sajaknya sendiri revolusioner bentuk dan isinya, sajaknya meledak-ledak yang memperlihatkan jiwa yang berontak terhadap penjajahan pada waktu itu. Chairil Anwar lahir di Medan 25 Juli 1922 dari orang tua yang berasal dari Payakumbuh.
Berikutkami senaraikan TUJUH pejuang kemerdekaan yang sudah dilupakan remaja masa kini: 1. Antanom. Antanom atau nama penuhnya Ontoros Antanom merupakan pahlawan Murut yang terkenal dari Borneo Utara (atau kini dikenali sebagai Sabah) yang menurut sejarah lisan mempunyai kuasa sakti. Beliau terkenal dengan Revolusi Rundum
Takhanya Tan Malaka, ternyata ada nama-nama tokoh pejuang yang hampir kita lupakan. Tak hanya Tan Malaka, ternyata ada nama-nama tokoh pejuang yang hampir kita lupakan. Selasa, 14 Juni 2022;
Oleh: MUHAMMAD HAFIZ 1004 S2 1182. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2012. ABSTRAK. Muhammad Hafiz (2012),āPendidikan di Kerajaan Siak Sri Indrapura Telaah Historis Pendidikan di Era Sultan Syarif Kasim IIā. Tesis Program Pascasarjana Universitas IslamNegeri (UIN) Sultan Syarif Kasim II Riau.
Ketenanganhidup yang dinikmati para warga Kampung Merdeka terusik. Bagaimana tidak, disaat para warga sedang asyik mengibarkan bendera Sang Saka Mera Di Hari Merdeka, Ada Pejuang yang Mati Tanpa Kemerdekaan Halaman 1 - Kompasiana.com
Papikami adalah salah satu pejabat teras di kota ini. Sudah empat kali berturut-turut Papi mendapatkan posisi empuk di pemerintahan. Bukan karena apa-apa, selain dikenal sebagai tokoh yang ulet, Papi juga memiliki wawasan yang luas, berpikir kritis dan tajam. Maklum, ia mendapatkan gelar dokotornya di salah satu universitas terkenal di Kanada.
Adapunulama yang ahli sebagai pembahas pertama ilmu Qiraat dari segi dasar dan sanad yang dianut setiap ahlinya adalah Harun Ibnu Musa alāBushani (w.170). beberapa tokoh Qiraat yang terkenal pada masa ini adalah; Nafiā, Ibn Kasir, Ibn Amir, Abu Amru, Ashim Hamzah, Al Kasai, Yahya Ibn Haris, al-Zimani, Hamzah ibn Habib dan sebagainya[149].
Playthis game to review History. KH Syam'um seorang pejuang yang berasal dari .
1 Kesusastraan Lama ( Melayu Klasik ) Periode Melayu Klasik dimaksudkan sebagai sastra milik suku-suku bangsa Indonesia di Nusantara sebelum timbulnya perjuangan kebangsaan atau nasionalisme Indonesia yang berawal dari gerakan Budi Utomo 20 Mei 1928 dan dilanjutkan pada peristiwa Sumpah Pemuda 28 )ktober 1928 .
Salahsatu tokoh yang vokal dan peduli terhadap perubahan iklim itu adalah Agustanzil Sjahroezah. Rabu (25/9) lalu, GSJ berkesempatan mewancarai langsung anggota The Climate Project (TCP) yang peduli terhadap perubahan iklim ini atas fasilitasi PT Kondur Petroleum dan Yayasan Save the Earth Foundation (SEFo) Riau Pos. Bertempat di ruangan
MasjidJamiā Air Tiris. Tempat wisat di Riau ini menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia dan paling tua yang ada di Kabupaten Kampar. Masjid Jamiāi Air Tiris ini dibangun pada tahun 1904 oleh ulama Engku Mudo Songkal. Arsitektur dari Masjid Jamiā Air Tiris ini sangat mengagumkan.
TOKOHPEJUANG KEMERDEKAAN PERAK . DATOā MAHARAJA LELA PANDAK LAM. Datoā Maharaja Lela Pandak Lam ialah seorang pembesar kelapan Perak yang berketurunan Daeng Salili. Beliau adalah anak Raja Bugis yang berasal dari Daerah Luwuk, Sulawesi. Semasa pemerintahan Sultan Muzaffar Shah III, beliau datang ke Perak dan dilantik
DimasaJabatannya Wali Nagari Tanjung Gadang, Kabupaten Sijunjung Beliau Regenerasi Semua Perangkat Nagari Muda Minimal Tamatan SLTA/Sederajat. Prestasi Empat UPT Yang Berhasil Menerima Penghargaan Dalam Berbagai Kategori Dari KPPN Sijunjung. Kebakaran Hebat di Koto Mudiak Nagari Durian Gadang, Sijunjung.
Hampir21 tahun Kh.Tb.Muhammad falak Menuntut ilmu di Mekkah , beliau kembali ketanah air dalam masa pergolakan penjajahan belanda .Aktivitas daāwah dan tablignya untuk menyebarkan dan menyiarkan dimulai dari daerah Pandeglang, Banten hingga sampai ke Pagentongan Bogor .Rasa nasionalisme yang tinggi beliau ikut bergabung dengan Laskar ā
Kaliini saya akan berbagi informasi penting yang jarang diketahui banyak orang : 1. Nomor Darurat utk telepon genggam adalah 112. Jika anda sedang di daerah yang tidak menerima sinyal HP & perlu memanggil pertolongan, silahkan tekan 112, dan HP akan mencari otomatis network apapun yg ada utk menyambungkan nomor darurat bagi anda.
8W3Ar. Jakarta - Dalam memperjuangkan kemerdekaan, para pahlawan bangsa telah melewati berbagai hal yang tak mudah. Hal itu karena para penjajah memiliki tekad yang kuat untuk menguasai wilayah sederet tokoh pahlawan tetap muncul dan tak gentar untuk memperjuangkan kemerdekaan. Para pahlawan ini datang dari Indonesia bagian barat, tengah, hingga saja pahlawan-pahlwan tersebut? berikut ini ulasannya dikutip dari unggahan resmi Instagram Direktorat SMP Kemendikbudristek pada Kamis 18/7/2022.1. Cut Nyak DienCut Nyak Dien merupakan salah satu pahlawan nasional yang berasal dari Indonesia bagian barat, tepatnya di Tanah Rencong. Lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh, pada tahun 1848, Cut Nyak Dien dikenal sebagai seorang keturunan adalah Teuku Nanta Muda Seutia, seorang Uleebalang kepala pemerintahan setingkat kabupaten pada Kesultanan Aceh wilayah VI berjuang mempertahankan Aceh dengan melakukan gerilya selama 20 tahun bersama Teuku Umar yang kala itu merupakan sang suami menjelajah hutan hingga pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, beliau juga menjadi salah satu motor penggerak yang mengantarkan Teuku Umar pada kariernya sebagai pejuang. Sayangnya, Teuku Umar tewas ditembak Belanda pada tahun hidupnya, Cut Nyak Dien tidak pernah lelah memperjuangkan kemerdekaan dan mempertahankan terus mengadakan aksi sampai fisiknya lemah dan tertawan oleh pasukan penjajah. Pada akhir hayatnya, Cut Nyak Dien diasingkan ke Pulau Jawa hingga Tuanku Imam BonjolPahlawan nasional yang berasal dari Indonesia bagian barat selanjutnya adalah Tuanku Imam Bonjol. Lahir di Pasaman, Sumatera Barat pada tahun 1772, Tuanku Imam Bonjol adalah seorang ulama sekaligus pemimpin masyarakat dari buku Biografi Pahlawan Kusuma Bangsa yang ditulis oleh Ria Listina, beliau memperoleh beberapa gelar, seperti Tuanku Imam, Malin Basa, hingga Peto itu, perjuangan Imam Bonjol dalam berperang melawan Belanda dikenal dengan nama Perang Padri pada tahun Padri merupakan perang antara Kaum Padri Ulama dengan Kaum Adat. Saat itu, Kaum Adat menjalin kerja sama dengan pemerintah sebagai gantinya, Belanda mendapat hak akses menguasai wilayah pedalaman tangguhnya perlawanan pasukan Imam Bonjol, Belanda merasa kesulitan untuk mengalahkannya. Hingga akhirnya Belanda mengajak pasukan Imam Bonjol untuk berdamai, sayangnya perjanjian tersebut justru dilanggar oleh pihak Belanda dengan menyerang Nagari Pandai pada tahun 1833 Kaum Padri dan Kaum Adat memutuskan untuk bersatu dan memukul balik para penjajah. Naasnya, mereka tidak berhasil mengalahkan Imam Bonjol akhirnya ditangkap dan dibuang ke Cianjur, Jawa Barat serta dipindahkan ke beberapa tempat hingga wafat pada 8 November Kapitan PattimuraPahlawan dari Indonesia bagian tengah adalah Kapitan Pattimura. Lahir di Saparua Maluku pada 8 Juni 1783, beliau memiliki nama asli Thomas bermula pada tahun 1816, setelah 18 tahun pemerintahan Inggris di Maluku, Belanda kembali lagi masa kolonialisme Belanda, rakyat Maluku sangat menderita dan mengalami ragam tekanan, mulai dari kerja rodi hingga penyerahan hasil Pattimura dipilih oleh rakyat Saparua untuk memimpin perlawanan. Pada 16 Mei 1817, terjadilah pertempuran dahsyat dan rakyat Saparua di bawah pimpinan Thomas Matulessy berhasil merebut benteng wafat pada 16 Desember 1817 karena dihukum gantung setelah ditangkap oleh pasukan Sultan HasanuddinMemiliki sebutan Ayam Jantan dari Timur, Sultan Hasanuddin adalah tokoh pahlawan asal Makassar. Selain itu, ia merupakan raja ke-16 Kerajaan menjadi raja, nama aslinya adalah I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto itu, Kerajaan Gowa sangat menentang kongsi dagang Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie VOC.Sebagai seorang raja, pahlawan nasional Indonesia bagian tengah itu cukup keras dalam menolak monopoli Belanda, hingga akhirnya para penjajah menggempur Kerajaan Gowa tanpa tak kuat menahan serangan Belanda, Sultan Hasanuddin dipaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667. Meski begitu, beliau beserta para pasukannya masih terus melakukan perlawanan pasca perjuangan tersebut tidak memperoleh hasil yang maksimal, VOC masih tetap mendominasi wilayah Sulawesi akhir hayatnya, Sultan Hasanuddin tetap bersikukuh dan enggan bekerja sama dengan Belanda sampai beliau wafat pada tanggal 12 Juni Frans KaisiepoSelanjutnya Frans Kaisiepo. Berasal dari Indonesia bagian timur atau Papua, Frans dikenal sebagai tokoh 14 Agustus 1945, beliau bersama rekan-rekannya mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia di Kampung Harapan hari setelah pembacaan proklamasi tepatnya pada 31 Agustus 1945, Frans melaksanakan upacara dengan pengibaran bendera Merah Putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia proklamasi, Frans makin aktif melakukan perlawanan terhadap para penjajah di Irian. Pada tahun 1949, putra Irian sejati ini menolak tawaran Belanda untuk menjadi wakil Belanda di wilayah Nugini, sehingga ia dihukum sebagai tahanan politik pada tahun 1954-1961 di distrik itulah sejumlah pahlawan nasional yang berasal dari Indonesia bagian barat, tengah, hingga timur. Semoga dapat menambah wawasan detikers ya! Simak Video "Momen DPR Aceh Ziarah ke Makam Pahlawan Cut Nyak Dhien" [GambasVideo 20detik] faz/faz
- Peristiwa Rengasdengklok merupakan salah satu peristiwa yang membekas di sepanjang sejarah Indonesia. Peristiwa Rengasdengklok adalah peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta yang terjadi pada 16 Agustus 1945. Baca juga Wilayah Kekuasaan Kerajaan SriwijayaLatar Belakang Peristiwa Rengasdengklok menjadi peristiwa yang memiliki keterkaitan terhadap pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Lantas, bagaimana proses terjadinya Peristiwa Rengasdengklok? Kala itu, Indonesia sedang dijajah oleh Jepang karena ambisi Jepang yang ingin membangun imperium Asia Timur Raya pada masa Perang Dunia II. Dari peristiwa tersebut, Jepang mengalami kekalahan yang ternyata memberikan dampak besar pada Indonesia. Sejak saat itu, ketegangan pun mulai muncul antara golongan tua dan golongan muda. Golongan tua dan golongan muda memiliki perbedaan pendapat terkait kapan waktu yang tepat untuk mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Pemerintahan Jepang yang dengan tegas melarang penduduk Indonesia untuk mendengarkan radio luar negeri menjadi salah satu penyebab terhambatnya pengumuman proklamasi. Namun berkat keuletan para pemuda Indonesia terutama yang bekerja di kantor berita Jepang, berita menyerahnya Jepang tanpa syarat ke Sekutu pun sampai di Indonesia. Sutan Syahrir yang mendengar berita kekalahan Jepang melalui radio gelap pun lantas mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Namun Soekarno-Hatta menginginkan agar proklamasi dilakukan melalui PPKI, badan buatan Jepang. Merasa tidak puas dengan jawaban tersebut, para golongan muda pun lantas menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Baca juga Kabinet Hatta I Penetapan, Susunan, Kebijakan, dan Upaya Penggulingan Kompas/JB Suratno Bung Hatta berdiri ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih baju batik hitam Jum'at siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen Purn Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. Tokoh Peristiwa penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok ini tidak terlepas dari para tokoh yang terlibat di dalamnya yang dibagi menjadi dua golongan, golongan tua dan golongan saja yang terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok? Golongan Tua Tokoh-tokoh yang sering disebut sebagai golongan tua adalah Soekarno dan Mohammad Hatta, para anggota dan pengurus BPUPKI, dan PPKI. Golongan Muda Sukarni Chairul Saleh Yusuf Kunto dr. Muwardi Shodanco Singgih Wikana Sayuti Melik Sudiro BM Diah Djohar Nur Kusnandar Subadio Subianto Margono Adam Malik Armansyah Baca juga Zaman Mesolitikum Peninggalan, Manusia Pendukung, dan Ciri-ciri Kronologi Pada tanggal 15 Agustus, golongan muda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, terkait kapan pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebaiknya dilakukan. Rapat yang dipimpin oleh Chaerul Saleh ini kemudian menyepakati bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan dari rakyat Indonesia, bukan Jepang. Malamnya, para golongan muda mengutus Wikana dan Darwis untuk menemui Soekarno dan Hatta, mereka menuntut agar proklamasi kemerdekaan dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945. Jika Soekarno-Hatta menolak, maka akan terjadi sebuah pergolakan besar. Namun permintaan Wikana dan Darwis ditolak oleh Soekarno dan Hatta. Soekarno tidak bisa melepas tanggung jawabnya sebagai ketua PPKI, sehingga ia harus berunding terlebih dulu dengan badan buatan Jepang itu. Karena menerima penolakan dari Soekarno dan Hatta, Wikana dan Darwis lantas kembali dan mengadakan rapat yang digelar di Jalan Cikini 71, Jakarta. Rapat tersebut dihadiri oleh para tokoh golongan muda lainnya. Mereka pun memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdenglok guna menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Baca juga Kabinet Hatta II Penetapan, Susunan, dan Pergantian Hasil Setelah Soekarno dan Hatta diculik ke Rengasdengklok, Soekarno di hadapan Shodanco Singgih memutuskan untuk bersedia mengadakan proklamasi setelah ia kembali ke Jakarta. Golongan tua dan golongan muda pun menyepakati keputusan bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta oleh Soekarno. Esok harinya, Ahmad Subardjo rela menaruhkan nyawanya dengan menjemput Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta dan menjamin Proklamasi Kemerdekaan terselenggarakan. Hasil setelah terjadinya Peristiwa Rengasdengklok adalah Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya pukul WIB. Baca juga Apa yang Terjadi di Rengasdengklok? Referensi Adams, Cindy. 2007. Bung Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia. Jakarta Yayasan Bung Karno. Sularto, St dan Dorothea Rini Yunarti. 2010. Konflik di Balik Proklamasi. Indonesia Penerbit Buku Kompas. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Jakarta - Berkat jasa para pahlawan nasional Indonesia, negara kita dapat menyatakan kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, definisi dari pahlawan adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya membela kamus tersebut, pahlawan juga diartikan sebagai pejuang yang gagah berani serta memberikan gelar pahlawan nasional atas perbuatan yang dinilai heroik. Artinya, perbuatan tersebut dapat dikenang dan diteladani selamanya oleh warga negara Indonesia atau perbuatan tersebut mengandung jasa yang amat tinggi bagi bangsa kita memiliki banyak pahlawan nasional yang dapat kita ingat sekaligus tiru sikap-sikap positifnya oleh para siswa. Beberapa contohnya akan dipaparkan di bawah Cut Nyak DienCut Nyak Dien merupakan pahlawan yang lahir di Aceh Besar tahun 1848. Semasa Perang Aceh, dirinya berdiri memimpin pasukan untuk melawan Nyak Dien tak gentar melawan Belanda karena juga ingin membalas kematian suaminya yang meninggal akibat perang. Perjuangan Cut Nyak Dien pun membawa dirinya ke sosok Teuku Umar yang pada akhirnya menjadi suami kedua dia ditangkap, diasingkan, lalu meninggal di Sumedang tanggal 06 November 1908. Cut Nyak Dien turut dimakamkan di Tuanku Imam BonjolPeto Syarif yang dikenal sebagai Tuanku Imam Bonjol adalah sosok yang lahir di Kampung Tanjung Bunga, Sumatra Barat pada 1772. Di sana, dia adalah seorang ulama dan pimpinan buntut pertentangan kaum Adat dan kaum Paderi kaum agama, Imam Bonjol akhirnya melawan Belanda. Dirinya berjuang bersama kaum Paderi pada tahun 1803 sampai pengkhianatan Belanda, Imam Bonjol ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, lalu Ambon, hingga yang terakhir ke Manado. Imam Bonjol pada akhirnya wafat pada 06 November 1864 saat usianya 92 Jenderal SoedirmanJenderal Soedirman lahir di Bodas Karangjati tanggal 24 Januari 1916. Dia adalah seorang panglima besar sekaligus jenderal pertama dan termuda di Indonesia. Ketika berusia 31 tahun, Jenderal Soedirman bergabung dengan pahlawan kemerdekaan yang lain dalam melawan penjajah Jepang, Belanda, serta Soedirman berjuang dengan luar biasa, bahkan saat sakit pun dia tidak menyerah dan melawan musuh bersama anak buahnya. Dirinya meninggal akibat penyakit pada tanggal 29 Januari 1950 di Magelang, lalu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki DI Pangeran DiponegoroPangeran Diponegoro memiliki nama kecil Raden Mas Ontowiryo. Ia lahir di Yogyakarta pada 11 November Diponegoro merupakan anak sulung Sultan Hamengkubuwono III yang dikenal sejak kepemimpinannya pada Perang Diponegoro tahun tersebut menelan korban terbanyak dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 1830, Belanda bersiasat licik dengan pura-pura mengajak Pangeran Diponegoro untuk berunding di Magelang. Dalam perundingan itu, dia ditangkap lalu dibuang ke Manado. Setelah dari sana, dia dipindah ke Ujung Pandang dan meninggal di sana tanggal 08 Januari dianugerahi sebagai pahlawan nasional, Pangeran Diponegoro juga mendapat beberapa penghormatan seperti didirikannya Museum Monumen Pangeran Diponegoro serta namanya dijadikan sebagai nama jalan, stadion, hingga Sultan HasanuddinSultan Hasanuddin memiliki julukan Ayam Jantan dari Timur. Dia adalah Pahlawan Nasional asal Sulawesi Selatan yang merupakan putra kedua dari Sultan Malikusaid. Sultan Hasanuddin lahir tahun 1631 di diangkat sebagai Sultan Kerajaan Gowa, dia berusaha menggabungkan beberapa kerajaan kecil di wilayah Indonesia Timur dan melawan Belanda dengan ini mengakibatkan Belanda meminta bantuan tentara ke Batavia untuk menerobos benteng terkuat Gowa, yakni Somba Opu, pada tanggal 12 Juni 1669. Sultan Hasanuddin kemudian mengundurkan diri dan wafat pada 12 Juni Ki Hadjar DewantaraKi Hajar Dewantara atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat lahir di DI Yogyakarta pada 02 Mei 1889. Dirinya adalah sosok yang mendirikan perguruan Taman Siswa pada 1929 dan berkontribusi pada pribumi saat itu yang tidak dapat Hadjar Dewantara pernah menjadi Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan setelah kemerdekaan. Dia wafat 26 April 1959 dan dimakamkan di DI Kapitan PattimuraKapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di Ambon pada 1783. Pattimura melawan Belanda karena mereka menguasai Maluku, menindas rakyatnya, memaksa kerja rodi, dan menguras kekayaan juga menyatukan Kerajaan Ternate dan Tidore untuk mengusir penjajah pada tahun 1817. Sebetulnya, Belanda pernah menawarkan kerja sama, namun Pattimura menolaknya. Sosok ini dihukum mati pada 16 Desember Raden Ajeng KartiniRaden Ajeng Kartini lahir sebagai putri Bupati Jepara pada tanggal 21 April 1879. Semasa masih hidup, dia memperjuangkan kesetaraan hak perempuan dan membangun sekolah perempuan bernama Yayasan Kartini pada tahun 1912. Sekolah Kartini ada di Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan lain meninggal saat masih muda, yakni pada umur 25 tahun pada 17 September 1904 di Rembang. Buku Habis Gelap Terbitlah Terang adalah kumpulan dari surat-surat Dewi SartikaSelain Kartini, ada pula Pahlawan Nasional Dewi Sartika yang memperjuangkan pendidikan khusus perempuan. Dia lahir pada 04 Desember 1884 di Sartika memiliki latar belakang keluarga ningrat yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan, sehingga dirinya terinspirasi mendirikan Sekolah Istri atau sekolah khusus perempuan se-Hindia jasanya itu, Dewi Sartika juga mendapat anugerah Bintang Perak dari pemerintah Hindia Belanda. Saat perang kemerdekaan, Dewi Sartika mengungsi ke Cinean dan wafat pada 11 September Prof. Muhammad YaminMuhammad Yamin adalah anggota Jong Sumatranen Bond yang lahir pada 28 Agustus 1903 di Sawahlunto. Tokoh ini dikenal sebagai bagian dari yang merumuskan Sumpah Pemuda dalam Kongres Pemuda II serta penggagas falsafah Pancasila dalam BPUPKI. Muhammad Yamin meninggal pada 17 Oktober 1962 dan dikebumikan di tanah Sutan SyahrirSutan Syahrir lahir pada 05 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatra Barat. Pahlawan nasional Indonesia satu ini sudah memulai sepak terjang di kancah politik saat mendirikan Jong Indonesia atau Pemuda Syahrir terkenal atas jasanya mengorganisir kemerdekaan Indonesia bersama Bung Karno dan Bung Hatta. Pada awal kemerdekaan, Sutan Syahrir pernah menjabat sebagai perdana pada masa Orde Lama dia dipenjara dan jatuh sakit. Syahrir pun dikirim ke Swiss untuk berobat. Ia kemudian wafat pada 09 April dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Haji Agus SalimHaji Agus Salim mempunyai peran yang besar pada masa perjuangan kemerdekaan dan setelahnya. Pahlawan ini lahir 08 Oktober 1884 di Kota masih hidup, Haji Agus Salim memimpin organisasi Islam terbesar Sarekat Islam, menjadi anggota PPKI, memimpin surat kabar, dan banyak melakoni peran Salim adalah tokoh Indonesia yang menguasai banyak bahasa asing. Pahlawan yang dikenal sebagai diplomat ulung itu meninggal di Jakarta 04 November Ir. SukarnoSukarno atau Bung Karno lahir 06 Juni 1901 di Kota Surabaya. Sejak sekolah di HBS Surabaya, dia sudah aktif dalam aktivitas pergerakan sepak terjangnya itu, Bung Karno menjadi Presiden Indonesia pertama mulai tahun 1945 sampai peran penting yang dilakoni Bung Karno, mulai dari mencetuskan dasar negara Pancasila, menjadi proklamator, hingga orator yang membangkitkan semangat perjuangan Karno wafat 21 Juni 1970 dan dimakamkan di Blitar, Jawa Drs. Mohammad HattaBung Hatta lahir tanggal 09 Agustus 1902 di Bukittinggi. Pahlawan nasional ini pernah menempati banyak posisi penting, contohnya perdana menteri dalam kabinet Hatta I, Hatta II, serta Presiden pertama Indonesia ini juga mendapat julukan Bapak Koperasi. Dirinya dan Bung Karno disebut sebagai Pahlawan Proklamator. Bung Hatta meninggal di Jakarta pada Maret 1980. Simak Video "5 Tokoh Akan Dianugerahi Pahlawan Nasional, Salah Satunya dr Soeharto" [GambasVideo 20detik] nah/kri
tokoh pejuang kemerdekaan yang berasal dari kota rengat adalah