AlBaqarah: 137) Asmaul husna ini juga berarti Allah Maha Mendengar dan mengabulkan doa. Karenanya banyak ayat yang menghubungan As Sami’ dengan pengabulan doa. Banyak pula ayat yang mengisahkan para nabi ketika berdoa kepada Allah, mereka menyebut sifat As Sami’ ini. Misalnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Mengamalkanbacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan ketika dalam perjalanannya. Amalkan membaca ayat kursi sebelum dan semasa perjalanan Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk, Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar. KISAH NYATA : " BERJUANG MELAWAN KANKER PAYUDARA ", OLEH T.GUNAWAN RAZUKI Saat ini, 5 162 AKIDAH AKHLAK MADRASAH TSANAWIYAH KELAS 7 fBacalah materi berikut dengan cermat! A. Membaca Al- Qur'an 1. Pengertian Al-Qur’an dan Membaca Al-Qur'an Secara bahasa Al-Qur’an adalah berasal dari kalimat bahasa Arab, yaitu qara'a, yaqra'u yang memiliki dua makna sebagai berikut. suaramerdeka Bacaan tahmid memiliki keutamaan yang sangat tinggi. Terutama jika diamalkan setiap hari oleh kita. Bacaan wirid tasbih tahmid takbir sholawat istigfar dalam QS Al-Mu’minum ayat ayat 28-30, menyampaikan tentang bentuk rasa syukur yang membertakan bahwa Allah SWT akan menyelamatkan orang-orang yang beriman dan akan membinasakan Ayatkursi merupakan ayat Al Qur’an yang paling mulia dan memiliki banyak sekali keutamaan. Sebabnya ayat ini disebut ayat kursi karena di dalamnya terdapat perkataan “Kursi”, artinya tempat duduk yang megah lagi yang mempunyai martabat, Terdapat 95 buah hadist yang menyebutkan tentang kelebihan mengamalkan ayat kursi sehingga tidak heran jika kemudian HidayatulInsan bi Tafsiril Qur’an. 3. [3] Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik [4] dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui [5]. [3] Ibnu Rahawaih meriwayatkan dengan sanadnya dari Mush’ab bin Sa’ad dari Sa’ad tentang firman Allah, “Nahnu naqushshu Namun tahukah Anda ternyata ayat kursi memiliki keutamaan lebih dari itu. Dirangkum dari Oase.id, berikut empat keutamaan mengamalkan ayat kursi setiap hari: 1. Penjagaan dari malaikat. Seseorang yang mengamalkan ayat kursi dalam kehidupan sehari-harinya, Allah telah memerintahkan 70.000 malaikat untuk menjaga manusia dari segala Abdurrahmanbin Auf radhiallahu ‘anhu Diriwayatkan dari Sa’ad bin Ibrahim, dia berkata, “Pernah Abdurrahman bin Auf dihidangkan makan malam JEJAKSEJARAH HIDUP NABI ADAM AS. ROSUL ALLOH Tafsir Al Qur'an Surat Al-Baqarah [2]: 34-39“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: ‘Sujudla kamu kepada Adam,’ maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.Dan Kami berfirman: ‘Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga Namunharus hati-hati sebelum anda berkeinginan untuk mengikuti cara seperti ini untuk menjadi kaya. Menurut para pakar ilmu hikmah, setiap pesugihan termasuk pesugihan kandang bubrah ini pasti memiliki efeksamping yang akan dirasakan nanti, karena jin / setan pasti akan meminta imbalan kepada pelaku pesugihan ini. kisahnyata alam gaib cinta terlarang jin dan manusia percaya pada hal goib merupakan salah satu ciri-ciri orang yang bertakwa, ketika selesai menunaikan sholat wajib 5 waktu kita di anjurkan untuk membaca ayat KISAHNYATA DI AMERIKA , BUKTI KEUTAMAAN AYAT KURSI by Fadhil ZA · August 16, 2012 Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang Banyakorang bercerita tentang keberhasilannya mengamalkan ilmu pengasihan ini Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2) dan Pasal 18 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana Ayatkursi menjadi media penyembuh dan benteng penjaga dari gangguan penyakit fisik dan psikis seperti kejahatan sihir dan gangguan setan juga jin. Yuk! proteksi diri kita dengan selalu membaca, menghapal, memahami dan mengamalkan kandungan dari ayat kursi ini. (Baca Juga: Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah) Lafaz Ayat Orangyang melakukan wirid yang sesat dan keliru tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah sudah diingatkan dalam surat Al A’raaf ayat 180” Kepunyaan Allahlah asmauluhusna, memohonlah dengan menyebut asmaulhusna itu, tinggalkanlah orang orang yang bermain main dengan asmaulhusna kelak Allah akan menimpakan azab pada mereka” . x8ILnk9. Ini kisah nyata dari Amerika US tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab. Suatu hari muslimah ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman. Suasana jalan sepi. Ia melewati jalan ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria Kaukasian. Ia menyangka pria itu seorang warga Amerika. Tapi perasaan wanita ini agak was-was karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya. Dia berusaha tetap tenang dan membaca kalimah Allah. Kemudian dia lanjutkan dengan terus membaca Ayat Kursi berulang-ulang seraya sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah SWT. Ia tidak mempercepat langkahnya. Ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia tetap berdoa. Sekilas ia melirik ke arah pria itu. Orang itu asyik dengan rokoknya, dan seolah tidak mempedulikannya. Keesokan harinya, wanita itu melihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap itu. Karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas di jalan pintas tersebut. Hati muslimah ini pun tergerak karena wanita tadi melintasi jalan pintas itu hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu dikabarkan bahwa wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca di kantor polisi, dari beberapa orang yang dicurigai. Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas. Melalui kamera rahasia, akhirnya muslimah ini pun bisa menunjuk salah seorang yang diduga sebagai pelaku. Ia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok. Melalui interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannya. Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini menemui pelaku tadi dengan didampingi oleh polisi. Muslimah “Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang kau perkosa itu? Mengapa Anda hanya menggangunya tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa padahal waktu itu saya sendirian..?” Penjahat “Tentu saja saya melihatmu malam tadi. Anda berada di sana malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu. Saya tidak berani mengganggu Anda. Aku melihat ada dua orang besar di belakang Anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda…” Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Hatinya dipenuhi oleh rasa syukur dan ia terus memuji Allah. Lututnya bergetar saat mendengar penjelasan pelaku kejahatan itu. Ia pun langsung menyudahi interview dan minta diantar oleh polisi untuk keluar dari ruangan. Semua surat dalam al-Qur*an adalah surat yang agung dan mulia. Demikian juga seluruh ayat yang dikandungnya. Namun, Allah Subhanahu WaTa’ala dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya menjadikan sebagian surat dan ayat lebih agung dari sebagian yang lain. Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar berkata, “Yang paling baik digunakan untuk melawan jin yang masuk ke dalam tubuh manusia adalah dzikrullah dzikir kepada Allah dan bacaan Al-Qur'an. Dan yang paling besar dari itu ialah bacaan ayat kursi, karena sesungguhnya orang yang membacanya akan selalu dijaga oleh penjaga dari Allah, dan ia tidak akan didekati oleh setan sampai Subuh, sebagaimana telah shahih hadits tentang itu”. [Alamul Jin Wasy Syayathin, hlm. 180, karya Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar, Penerbit Darun Nafais]. Jakarta - Keutamaan dalam membaca Ayat Kursi mencakup perlindungan dari gangguan setan bagi yang membacanya sebelum tidur. Hal ini disandarkan dari salah satu riwayat hadits yang disabdakan oleh Rasulullah الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَArtinya "Bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah Ayat Kursi karena sesungguhnya ia dapat menjadikanmu senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah SWT dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari." HR Bukhari.Namun, ada kisah menarik yang menyebutkan bahwa setan ternyata pernah mengajarkan bacaan Ayat Kursi pada salah satu sahabat nabi, yakni Abu Hurairah RA. Kisah ini terangkum dalam hadits riwayat Imam Bukhari Nomor 2311 yang diceritakan langsung oleh Abu Hurairah RA dan diterjemahkan Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani."Sahabat Abu Hurairah RA telah bertemu muka secara langsung dengan setan. Ternyata, setan tersebut sangat pandai layaknya seorang ustaz," tulis Abu Abbas dalam buku berjudul buku Rahasia Terlengkap Dahsyatnya Mukjizat Shalat bermula saat Abu Hurairah RA diamanahi oleh Rasulullah SAW untuk menjaga barang zakat Ramadhan. Suatu malam, tiba-tiba ada seorang yang tertangkap Abu Hurairah hendak mencuri sebagian barang zakat Hurairah pun berkata, "Demi Allah, sungguh aku akan melaporkanmu kepada Rasulullah SAW,"Namun, pencuri tersebut justru berkata dengan memelas, "Sesungguhnya, aku sedang membutuhkan. Aku mempunyai tanggungan keluarga. Dan aku mempunyai hajat yang sangat mendesak,"Abu Hurairah RA yang merasa iba pun melepas pencuri itu. Hingga keesokan harinya, ia menghampiri Rasulullah SAW untuk mengadukan peristiwa yang terjadi pada malam itu. Rasulullah SAW pun bertanya, "Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh pencuri tangkapanmu semalam?"Abu Hurairah RA pun menceritakan apa yang terjadi semalam dengan jujur. Ia berkata bahwa pencuri tersebut tengah dalam kondisi mendesak untuk menghidupi keluarganya."Maka aku pun merasa kasihan, lalu melepaskannya,"Rasulullah SAW pun bersabda, "Ketahuilah, sesungguhnya ia telah berbohong kepadamu dan ia akan kembali lagi,"Mendengar itu, Abu Hurairah RA kemudian bersiap untuk mengintai pencuri tersebut. Nyatanya perkataan Rasulullah SAW benar, pencuri itu datang lagi untuk mengambil harta zakat berikut dengan dalih yang serupa dengan sebelumnya."Lepaskanlah aku, sesungguhnya aku sedang membutuhkan dan aku mempunya tanggungan keluarga. Aku berjanji tidak akan mengulangi lagi," kata pencuri tersebut dengan Hurairah RA mengatakan, ia lagi-lagi merasa iba dan melepaskan pencuri tersebut. Setelahnya, Abu Hurairah mengadukan peristiwa serupa pada Rasulullah SAW yang kemudian ditanggapi dengan jawaban yang sama dari beliau yakni, pencuri itu akan datang kalinya, Abu Hurairah RA mendapati pencuri tersebut mengambil barang-barang zakat. Sahabat nabi satu ini tidak tinggal diam dan mulai mengancam si pencuri. Ia pun berkata,"Ini adalah yang terakhir dari ketiga kalinya. Kamu berjanji tidak akan mengulangi lagi dan ternyata kamu tetap mengulanginya,"Alih-alih beralasan bahwa pencuri tersebut tengah dalam keadaan mendesak, ia justru menyampaikan nasihat pada Abu Hurairah RA untuk membaca Ayat Kursi sebelum tidur. Pencuri itu berkata,"Lepaskanlah aku. Aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat yang dengannya Allah akan memberimu manfaat. Bacalah Ayat Kursi sampai akhir ayat. Sesungguhnya, kamu senantiasa akan mendapatkan kalimat penjaga dari Allah SWT dan sungguh setan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi."Keesokan harinya, Abu Hurairah RA kembali menghampiri Rasulullah SAW untuk menceritakan perkataan yang didengarnya dari sang pencuri tentang amalan Ayat Kursi sebelum tidur. Lalu, Rasulullah SAW berkata,"Ketahuilah, sesungguhnya pencuri itu telah berkata benar kepadamu, meskipun ia itu adalah pembohong,"Rasulullah SAW pun melanjutkan perkataannya pada Abu Hurairah RA, "Tahukah kamu, siapakah orang yang kamu ajak bicara selama tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?""Tidak tahu," jawab Abu Hurairah SAW bersabda, "Ia pencuri itu adalah setan." Simak Video "Perdana Main Film, Fadlan Holao Kerasukan di Lokasi Syuting" [GambasVideo 20detik] rah/lus Ada satu kisah menarik yang sarat hikmah dan bisa dijadikan amalan bagi yang ingin berlindung dari godaan dan kejahatan setan. Meski kesannya sulit dicerna logika, cerita ini merupakan kisah nyata yang terjadi di zaman Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam SAW.Kisah ini diceritakan dalam Shahih Bukhari dan beberapa kitab, seperti Kitab Tanbihul Ghafilin yang disusun Abu Laits As-Samarqandi. Dikisahkan, sahabat Nabi bernama Abu Hurairah radhiallahu 'anhu RA ditugaskan oleh Rasulullah SAW untuk menjaga gudang zakat di bulan Ramadhan. Tiba-tiba muncul seseorang mencuri segenggam makanan. Namun kepintaran Abu Hurairah patut dipuji karena berhasil menangkap sosok tersebut. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah," kata Abu ancaman Abu Hurairah, orang tersebut merengek dan berkata "Saya ini orang miskin, keluarga tanggungan saya banyak, sementara saya sangat memerlukan makanan."Maka pencuri itu pun dilepaskan. Meskipun zakat diperuntukkan kepada fakir miskin, namun cara orang tersebut mencuri makanan tetap tidak dibenarkan. Esok harinya, Abu Hurairah melaporkannya kepada Rasulullah. Maka bertanyalah beliau "Apa yang dilakukan kepada tawananmu semalam, ya Abu Hurairah?" Ia mengeluh, "Ya Rasulullah, bahwa ia orang miskin, keluarganya banyak dan sangat memerlukan makanan," jawab Abu Hurairah. Lalu diterangkan pula olehnya, bahawa ia kasihan kepada pencuri itu, lalu dilepaskannya. "Bohong dia," kata Nabi Muhammad SAW sembari memberi tahu bahwa nanti malam ia akan datang lagi. Mendengar ucapan Nabi itu, Abu Hurairah pun mempeketat penjagaan dan kewaspadaan. Benar saja, pencuri itu kembali lagi, lalu mengambil makanan seperti kemarin. Si pencuri pun tertangkap. "Akan aku adukan kamu kepada Rasulullah," ancam Abu Hurairah, seperti kemarin. Pencuri itu meminta ampun sembari berkata "Saya orang miskin, keluarga saya banyak. Saya berjanji esok tidak akan kembali lagi."Mendengar keluhan orang itu, Abu Hurairah merasa kasihan dan ia pun melepaskannya seperti kemarin. Paginya, kejadian itu diadukannya kepada Rasulullah. Rasulullah kembali menegaskan "Pencuri itu dusta, dan nanti malam ia akan kembali lagi".Malam itu Abu Hurairah berjaga-jaga dengan kewaspadaan super ketat. Mata, telinga dan perasaannya dipasang sebaik-baiknya. Diperhatikannya dengan teliti setiap gerak-gerik di sekelilingnya lantaran sudah dua kali ia dibohongi oleh pencuri. Jika pencuri itu benar-benar datang seperti dikatakan oleh Rasulullah dan ia berhasil menangkapnya, Abu Hurairah bertekad tidak akan melepaskannya sekali lagi. Hatinya sudah tidak sabar lagi menunggu-nunggu datangnya pencuri jahanam itu. Ia kesal. Kenapa pencuri itu dilepaskan begitu saja sebelum diseret ke hadapan Rasulullah. "Kali ini tidak akan kuberi ampun," kata Abu Hurairah dalam hati. Malam semakin larut, jalanan sudah sepi, tiba-tiba muncul sesosok bayangan yang datang menghampiri makanan yang dia jaga. "Nah, benar juga, ia datang lagi," katanya dalam hati. Tidak lama kemudian pencuri itu bertekuk lutut di hadapan Abu Hurairah dengan wajah ketakutan. Diperhatikannya benar-benar wajah pencuri itu. Ada semacam kepura-puraan pada gerak-gerinya. "Kali ini kau pasti kuadukan kepada Rasulullah. Sudah dua kali kau berjanji tidak akan datang lagi kemari, tapi ternyata kau kembali juga," gertak Abu itu kembali memohon. Namun, tangan Abu Hurairah menggenggam erat pencuri dan kali ini tidak akan dilepaskan lagi. Maka dengan rasa putus asa akhirnya si pencuri itu berkata "Lepaskan saya, akan saya ajari tuan beberapa kalimat yang sangat berguna."Abu Hurairah spontan penasaran. "Kalimat-kalimat apakah itu?" tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu. "Bila tuan hendak tidur, bacalah Ayat Kursi Allahu Laa Ilaaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuuum… dan seterusnya sampai akhir ayat. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah, dan tidak akan ada setan yang berani mendekati tuan sampai pagi." Mendengar itu, pencuri itu pun dilepaskan oleh Abu Hurairah. Sepertinya naluri keilmuannya lebih menguasai jiwanya sebagai penjaga gudang. Keesokan harinya, ia kembali menghadap Rasulullah untuk melaporkan pengalamannya yang luar biasa tadi malam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya Ayat Kursi. "Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?" tanya Rasulullah sebelum Abu Hurairah menceritakan segalanya. "Ia mengajariku beberapa kalimat yang katanya sangat berguna, lalu ia saya lepaskan," jawab Abu Hurairah. "Kalimat apakah itu?" tanya Nabi Muhammad SAW. Katanya "“Kalau kamu tidur, bacalah Ayat Kursi Allahu laa Ilaha illaa Huwal-Hayyul Qayyuum….. dan seterusnya sampai akhir ayat. Dan ia katakan pula "Jika engkau membaca itu, maka engkau akan selalu dijaga oleh Allah, dan tidak akan didekati syaitan hingga pagi hari."Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata, "Pencuri itu telah berkata benar, sekalipun sebenarnya ia tetap pendusta." Kemudian Nabi Muhammad bertanya kepada Abu Hurairah, "Tahukah kamu, siapa sebenarnya pencuri yang bertemu denganmu tiap malam itu?" "Tidak," jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Dia adalah setan."rhs Kisah Nyata Seputar Ayat Kursi, Tahukah kalian bahwa sahabat mulia Abu Hurairah pernah mendapat pengajaran ilmu dari setan? Dia pernah diajarkan ayat kursi dan diberitahukan manfaatnya oleh setan bahwa dengan membaca ayat kursi sebelum tidur, Allah akan memberikan penjagaan dan setan pun tidak mengganggu hingga pagi hari. Hal ini yang menunjukkan keutamaan ayat kursi. Dalam Shahih Bukhari disebutkan kisah di atas secara lengkap sebagai berikut, عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ – رضى الله عنه – قَالَ وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ ، وَقُلْتُ وَاللَّهِ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . قَالَ إِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ ، وَلِى حَاجَةٌ شَدِيدَةٌ . قَالَ فَخَلَّيْتُ عَنْهُ فَأَصْبَحْتُ فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ » Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan zakat fitrah. Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.” Abu Hurairah berkata, “Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata padaku “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.“ . فَعَرَفْتُ أَنَّهُ سَيَعُودُ لِقَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِنَّهُ سَيَعُودُ . فَرَصَدْتُهُ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . قَالَ دَعْنِى فَإِنِّى مُحْتَاجٌ ، وَعَلَىَّ عِيَالٌ لاَ أَعُودُ ، فَرَحِمْتُهُ ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَا أَبَا هُرَيْرَةَ ، مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ شَكَا حَاجَةً شَدِيدَةً وَعِيَالاً ، فَرَحِمْتُهُ فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ أَمَا إِنَّهُ قَدْ كَذَبَكَ وَسَيَعُودُ » Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata padaku “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.“ . فَرَصَدْتُهُ الثَّالِثَةَ فَجَاءَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – ، وَهَذَا آخِرُ ثَلاَثِ مَرَّاتٍ أَنَّكَ تَزْعُمُ لاَ تَعُودُ ثُمَّ تَعُودُ . قَالَ دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ ذَاكَ شَيْطَانٌ » Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum … hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” HR. Bukhari no. 2311. Beberapa faedah dari hadits di atas 1- Imam Bukhari membawakan hadits di atas dalam Bab “Jika seseorang mewakilkan pada orang lain suatu barang, lalu yang diwakilkan membiarkannya diambil, kemudian yang mewakilkan menyetujuinya setelah itu, maka itu boleh. Dan jika dia juga berniat meminjamkan hingga tempo tertentu, juga dibolehkan.” 2- Al Muhallab rahimahullah berkata, “Pelajaran yang bisa diambil dari judul bab, jika yang mewakilkan tidak menyetujuinya, maka orang yang diwakilkan tidak boleh melakukannya.” 3- Hadits ini menunjukkan bahwa zakat fitrah boleh dikumpulkan terlebih dahulu sebelum dibagikan. Sedangkan waktu penyalurannya adalah pada saat malam hari raya Idul Fithri. 4- Ketika pencuri dalam hadits tersebut mengadu pada Abu Hurairah tentang keadaannya yang sangat butuh, Abu Hurairah meninggalkannya. Jadi, seakan-akan Abu Hurairah meminjamkan zakat tersebut pada pencuri tadi hingga waktu tertentu, yaitu ditunaikan saat penyaluran zakat saat malam Idul Fithri. 5- Boleh mengadukan suatu kemungkaran pada hakim. 6- Hadits ini menunjukkan bahwa jin itu ada yang miskin karena dalam riwayat Abu Mutawakkil sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar disebutkan bahwa setan yang mencuri tersebut mengambil zakat fitrah tadi untuk dibagikan pada fuqoro’ para fakir dari kalangan jin. 7- Maksud dari bacaan yang diajarkan setan dapat membawa manfaat adalah jika diucapkan, maka setan laki-laki maupun perempuan tidak akan mengganggu atau mendekat sebagaimana disebutkan dalam riwayat Abu Mutawakkil yang dinukil oleh Ibnu Hajar. 8- Setan itu ada laki-laki dan perempuan. 9- Sifat seorang muslim adalah selalu membenarkan perkataan Nabinya. Lihatlah bagaimana Abu Hurairah begitu menaruh percaya pada perkataan Rasulnya bahwa besok pencuri tersebut akan datang. 10- Dalam riwayat Abu Mutawakkil disebutkan bahwa ayat kursi yang disebutkan dalam hadits dibaca ketika pagi dan petang. Sedangkan riwayat Bukhari di atas menyebutkan bahwa ayat kursi tersebut diamalkan sebelum tidur. 11- Hadits ini menunjukkan keutamaan fadhilah dari membaca Al Qur’an dan ayat kursi yaitu kita akan mendapatkan penjagaan Allah dan terlindung dari gangguan setan. 12- Para sahabat adalah orang yang paling semangat dalam melakukan kebaikan. Oleh karenanya, jika ada satu kebaikan yang tidak mereka lakukan, maka itu tanda amalan itu bukan kebaikan. 13- Setan itu asalnya pendusta. 14- Setan bisa saja mengajarkan sesuatu yang bermanfaat pada orang beriman. 15- Orang fajir yang gemar maksiat seperti setan kadang tidak membawa manfaat, lain waktu kadang membawa manfaat. 16- Bisa saja seseorang mengilmui sesuatu namun ia tidak mengamalkannya. 17- Bisa saja orang kafir itu benar dalam sesuatu yang tidak ditemui pada seorang muslim. 18- Orang yang biasa dusta bisa saja jujur pada satu waktu. 19- Setan bisa berubah wujud jadi manusia sehingga bisa dilihat. 20- Hadits ini juga menunjukkan bahwa jin juga memiliki makanan yang sama seperti manusia. 21- Jin bisa berbicara dengan bahasa yang digunakan manusia. 22- Jin bisa mencuri dan mengelabui orang lain. 23- Jin akan menyantap makanan yang tidak disebut nama Allah di dalamnya. 24- Nabi shallallahu alaihi wa sallam bisa mengetahui hal yang ghaib. 25- Boleh mengumpulkan zakat fitrah sebelum malam Idul Fithri. 26- Boleh menyerahkan zakat fitrah pada wakil untuk menjaga dan menyalurkannya. 27- Dari mana pun ilmu, dari setan sekali pun boleh diterima. Asalkan diketahui bahwa itu benar atau ada bukti benarnya. Namun jika tidak diketahui bukti benarnya, maka tidak boleh mengambil ilmu dari penjahat atau ahli maksiat. Faedah berharga di atas, kami kembangkan dan ringkaskan dari penjelasan Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fathul Bari, 6 487-490. Semoga bermanfaat. Hanya Allah yang memberi taufik. Referensi Fathul Bari bi Syarh Shahih Al Bukhari, Ibnu Hajar Al Asqolani, terbitan Dar Thiybah, cetakan keempat, tahun 1432 H

kisah nyata orang yang mengamalkan ayat kursi