HaditsArba'in Nawawy 28 Tema hadits dan ayat yang terkait dengannya: 1. besar dari para shahabat serta kerinduan mereka terhadap syurga serta upaya mereka dalam mencari jalan untuk sampai ke sana. Tema-tema hadits : 1. Evaluasi diri / muhasabah: 59 : 18 2. Lihat Qowa'id wa Fawa'id Minal Arbain An Nawawiah, 1. Hadits dho'if adalah Tautan Hadits Arbain ke 25 - Setiap Kita Mampu Bersedekah merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Anas Burhanuddin, M.A. dalam pembahasan Al-Arba'in An-Nawawiyah (ุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ) atau kitab Hadits Arbain Nawawi Karya Imam Nawawi Rahimahullahu Ta'ala. Kajian ini disampaikan pada haditske dua puluh delapan dari kitab hadits arba'in nawawi tentang wasiat rosulullah kepada umat islam, rosulullah berwasiat supaya umat islam tetap bertaqwa kepada allah swt, tunduk dan menjalankan segala aturan islam sesuai yang diajarkan oleh rosulullah, rosul berwasiat supaya kita meniru, meneladani ajaran rosulullah dan para khulafaur ArbainAn-Nawawi menjadi matan yang dihafal dalam program hafalan Mutun Tholibul Ilmi di Masjid Nabawi pada semester satu. Ada empat kitab yang dihafal pada semester ini, yaitu Qowaidul Arba, Nawaqidhul Islam, Usul Ats-Tsaltsah, dan Arbain An-Nawawi.Untuk itu, kami dari Tim Ahli Akademi Matan menerjemahkan modul ini agar bisa dimanfaatkan oleh para penghafal. Perkataan"yang mencucurkan air mata" maksudnya seolah-olah nasihat itu bertindak sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengancam. Sabda Rasulullah, "Aku memberi wasiat kepadamu supaya tetap bertaqwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan mentaati" maksudnya kepada para pemegang kekuasaan. Podcast Download (Duration: 1:03:28 โ€” 18.2MB) Sumber audio: radiorodja.com. Mari turut menyebarkan catatan kajian "Hadits Arbain ke-8 : Mengajak kepada Kalimat Syahadat" ini di media sosial yang Anda miliki, baik itu facebook, twitter, atau yang lainnya. Semoga bisa menjadi pintu kebaikan bagi kita semua. Barakallahu fiikum.. HaditsArbain Nawawi Ke 28: Ikuti Sunnah, Tinggalkan Bid'ah dan Taati PemimpinSerial terbaru Yufid TV kali ini membahas kitab hadits arbain Nawawi lengkap de WasiatRasulullah SAW dalam Hadist arbain nawawi 28 menjelaskan tentang untuk selalu berpegang teguh terhadap sunnah Rasulullah dan khulafaur rasyidin (para sahabat). hadist ini menjadi wasiat nabi muhammad bagi umatnya, hadist yang bisa dijadikan tuntunan untuk para umat islam selama hidupnya. MatanHadits Arbain Nawawi - Pustaka Arafah buku saku di Tokopedia โˆ™ Promo Pengguna Baru โˆ™ Cicilan 0% โˆ™ Kurir Instan. Dari zaman ke zaman banyak pencari ilmu yang menghafalkan dan mempelajarinya. Hingga detik ini, Hadits Arba'in Nawawi terus menjadi favorit para santri yang memulai hafalan hadits sebelum beranjak ke kitab-kitab yang TerjemahHadits Ke 28 (Kedua Puluh Delapan) Kitab Arbain Nawawi Beserta arti dan Penjelasannya Ringkas Oleh terjemahan kitab Oktober 14, 2021 Kitab Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah (Arab:ุงู„ุฃุฑุจุนูˆู† ุงู„ู†ูˆูˆูŠุฉ) Arba'รฎn berarti 40 , namun hadis dalam kitab ini tidak berjumlah persis 40, melainkan 42 hadits. DariSahl bin Sa'ad radhiallahu 'anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini", beliau shallallahu 'alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau, serta agak merenggangkan keduanya. (HR al-Bukhari) leU03V. Hadits arbain ke 28 menjelaskan tentang nasihat rasulullah shalalahu alaihi wasalam kepada para sahabat untuk selalu menjalankan sunah dan bertaqwa kepada Allah subhanahu wata'ala, nasihat yang terkandung dalam hadit ini membuat hati para sahabat bergetar sampai-sampai para sahabat mengira bahwa ini adalah nasihat perpisahan, para sahabatpun meminta untuk di wasiati oleh rasulullah pada kala itu. Begitu antusiasnya para sahabat untuk meminta nasihat dan ilmu kepada rasulullah shalalahu alaihi wasalam, ini membuktikan bahwa para sahabat sangat bersungguh-sungguh dalam hal ketaqwaan, tidak boleh ada yang terlewatkan sampai-sampai semua sabda rasulullah di buku kan agar para penerus agama islam tidak kehilangan pengetahuan yang sangat penting, dan alhamdulillah sampai saatnya sekarang kita dapat mempelajarinya. Kitab Arbain An Nawawi Kepada teman-teman baca juga artikel hadits arbain ke 27 ya, yang membahas tentang perbedaan kebaikan dan dosa, semoga bermanfaat buat teman-teman, dan mudah-mudahan artikel yang ada di blog ini juga dapat bermanfaat untuk para pembaca yang kebetulan mampir ke blog ini, nah berikut ini adalah penjelasan tentang hadits arbain yang ke 27. HADITS ARBAIN KE 28 Hadits Arbain Ke 28 ARTINYA Dari abu najih al iryadi bin syariah radhiallahu anhu dia berkata Rasulullah shalalahu alaihi wasalam memberi kami nasihat yang membuat hatikami bergetar, dan membuat air mata kami berlinang, maka kami berkata wahai rasulullah seakan-akan ini nasihat perpisahan maka wasiatilah kami. Beliau Rasulullah berkata Aku wasiatkan kalian untuk bertaqwa kepada Allah Azzawajalla, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak maka sesungguhnya di antara kalian yang hidup setelah ini akan menyaksikan banyaknya perbedaan pendapat, maka hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran para khalifah-khalifah yang empat yang pada pintar, yang mendapatkan petunjuk, gigitlah Genggamlah dengan kuat dengan graham dan hendaklah kalian menghindari perkara yang di ada-adakan maka sesungguhnya semua perkara bid'ah itu adalah sesat, yang meriwayatkan hadits di atas yaitu abu daud dan tirmidzi di berkata hadits hasan shahih. PENJELASAN Dlam hadits di atas disebutkan bahwa para sahabat telah mendengan sabda dari rasulullah sampai sampai hati mereka bergetar dan membuat mereka menangis, nasihat yang diberikan rasulullah pada kala itu sangat dalam dan penuh makna, rasulullah bersabda untuk menyuruh mereka bertaqwa kepada Allah Azzawajalla, taqwa sendiri mengandung arti, taqwa adalah amal perbuatan yang melakukan ketaatan kepada Allah subhana huwata'ala atas perintah yang telah ditetapkan sebagai mana yang terkandung dalam Al Quran dan hadits. Seseorang belum bisa disebut bertaqwa jika dalam hidupnya masih melakukan perbuatan maksiat dan mempunyai sifat syirik, apalagi sampai tidak melaksanakan perintah-perintah yang telah ditetapkan dalam Al Quran dan hadits. Baca Juga Doa Setelah Sholat Patuhlan kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak, dalam sabda rasulullah ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang jujur dan adil tidaklah mesti dari golongan orang kaya atau keturunan dari seorang bangsawan, karena pada dasarnya semua manusia dilahirkan dalam keadaan yang sama. Banyaknya perbedaan pendapat dimasa sekarang ini sudah Rasulullah terangkan dalam sabdanya dulu, jika dipirkan berapa tahun dari jaman nya rasulullah ke jaman kita sekarang, tapi rasulullah sudah mengetahui apa yang akan terjadi, perbedaan pendapat sudah menjadi hal yang umum dijaman sekarang ini, perbedaan pendapat dalam hal agama bukan berarti tidak menghargai pendapat orang lain, rasulullah sudah menerangkan jika kita berada pada kehidupan yang begitu banyak sekali perbedaan pendapat maka kita harus berpegang teguh kepada ajaran rasulullah shalalahu alaihi wasalam dan ajaran para khalifah yang empat. Nah teman teman mungki dalam hadits arbain ke 28 ini hanya inisaja yang dapat saya jelaskan, silahkan share kepada teman-teman dan keluarga jika menurut kalian artikel tentang hadits arbain ini bermanfaat, jangan lupa subscribe juga blog ini ya untuk mendapatkan notifikasi tentang update terbaru dari kami. Oleh haditsarbain Juni 9, 2007 HADITS KEDUAPULUH DELAPAN ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู†ูŽุฌููŠู’ุญู ุงู„ู’ุนูุฑู’ุจูŽุงุถู ุจู’ู†ู ุณูŽุงุฑูŠุฉูŽ ุฑูŽุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‰ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจูุŒ ูˆูŽุฐูŽุฑูููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุนููŠููˆู’ู†ูุŒ ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ูุŒ ูƒูŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู…ููˆูŽุฏู‘ูุนูุŒ ููŽุฃูŽูˆู’ุตูู†ูŽุงุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู…ู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุนูŽุจู’ุฏูŒุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ุงูŽูุงู‹ ูƒู‹ุซููŠู’ุฑุงู‹. ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ู‘ูŽุชููŠ ูˆูŽุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠู‘ููŠู’ู†ูŽ ุนูŽุถู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐูุŒ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑูุŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ [ุฑูŽูˆูŽุงู‡ ุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆู‚ุงู„ ุญุฏูŠุซ ุญุณู† ุตุญูŠุญ] Terjemah hadits / ุชุฑุฌู…ุฉ ุงู„ุญุฏูŠุซ Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahuanhu dia berkata Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran. Maka kami berkata Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam bersabda โ€œ Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah taโ€™ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena di antara kalian yang hidup setelah ini akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah genggamlah dengan kuat dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bidโ€™ah adalah sesat โ€œ Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata hasan shahih Pelajaran 1. Bekas yang dalam dari nasehat Rasulullah shollallohu alaihi wa sallam dalam jiwa para shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi para daโ€™i di jalan Allah taโ€™ala. 2. Taqwa merupakan yang paling penting untuk disampaikan seorang muslim kepada muslim lainnya, kemudian mendengar dan taโ€™at kepada pemerintah selama tidak terdapat didalamnya maksiat. 3. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin, karena didalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi perbedaan dan perpecahan. 4. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena di dalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. 5. Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam agama bidโ€™ah yang tidak memiliki landasan dalam agama. Media Muslim INFO Project Indonesia 1428 H / 2007 M Ditulis dalam 40 Hadis, 40 Hadist, 40 Hadits, Arba'in An Nawawi, Arbin An Nawawi, Hadis Arbain, Hadis Imam Nawawi, Hadits Arba'in, Hadits Arba'in An Nawawi, Hadits Imam Nawawi, Hadits Populer, Hadits Shohih, Imam Nawawi Hadits Ke dua Puluh Delapan dari Kitab Hadits Arbaโ€™in Nawawi tentang wasiat rosulullah kepada umat islam, Rosulullah berwasiat supaya umat islam tetap bertaqwa kepada Allah SWT, tunduk dan menjalankan segala aturan islam sesuai yang diajarkan oleh Rosulullah, Rosul berwasiat supaya kita meniru, meneladani ajaran rosulullah dan para khulafaur Rosyidin, Khulafaur Rosyidin adalah 4 kholifah atau pemimpin setelah Rosulullah, yaitu Umar bin Khottob, Aliy bin Abi Tholib, Utsman bin Affan, dan Abu Bakar Ash Shiddiq. Mungkin kita tidak mengetahui secara detail kehidupan mereka, namun kita bisa membaca perjalanan hidup mereka, sikap dan pola fikir mereka dari berbagai sirah kenabian .Rosul berwasiat supaya kita tidak melakukan bidโ€™ah, yaitu mengadakan-adakan kegiatan agama yang tidka dicontohkan rosulullah, seperti adzan bukan dengan bahasa arab, sholat bukan dengan bahsa arab dan sebagainya. Sebagaimana kita tahu bahwa pernah terjadi kejadian adzan dengan bahsa turki, dan sholat dengan bahasa Indonesia. Hal tersebut adalah bidโ€™ah dan setiap bidโ€™ah adalah sesat. Berikut redaksi hadits ke dua puluh delapan dari kitab hadits arbaโ€™in nawawi disertai dengan tulisan latin dan artinya ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู†ูŽุฌููŠู’ุญู ุงู„ุนูุฑู’ุจูŽุงุถู ุจู’ู†ู ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูŽู†ู’ู‡ู ู‚ุงูŽู„ูŽ ูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ู…ูŽูˆู’ุนูุธู‹ุฉู‹ ูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู‚ูู„ููˆู’ุจู ูˆูŽุฐูŽุฑูููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ุนููŠููˆู’ู†ู ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูƒูŽุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู…ููˆูŽุฏูู‘ุนู ููŽุฃูŽูˆู’ุตูู†ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃููˆู’ุตููŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽ ุฌูŽู„ูŽู‘ ,ูˆูŽุงู„ุณูŽู‘ู…ู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทูŽู‘ุงุนูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูŽุฃูŽู…ูŽู‘ุฑูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุนูŽุจู’ุฏูŒ ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽูŠ ุงุฎู’ุชูู„ุงูŽูู‹ุง ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ูŽู‘ุชููŠ ูˆูŽุณูู†ูŽู‘ุฉู ุงู„ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑูŽู‘ุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠูู‘ูŠู’ู†ูŽ ุนูŽุถูู‘ูˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ูŽู‘ูˆูŽุงุฌูุฐู ,ูˆูŽุฅููŠูŽู‘ุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ููŽุฅูู†ูŽู‘ ูƒูู„ูŽู‘ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ุฃูŽุจููˆู’ ุฏูŽุงูˆูุฏูŽ ูˆูŽุงู„ุชูู‘ุฑู’ู…ูุฐููŠูู‘ ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏููŠู’ุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠู’ุญูŒan abiy najihil irbadhibni sariyata rodhiyallahu taโ€™alaa anhu qola wa adhona rosulullahi shollallahu alaihi wa sallama mauโ€™idhotu muwaddaโ€™un fa aushina qola aushikum bitaqwallahi azza wa jalla, was samโ€™I wath thoโ€™ati wa in ta ammaro alaikum abdun fa innahu man yaโ€™isy minkum fasayarokh tilafan katsiron faโ€™alaikum bisunnatiy wa sunnatil khulafaa ir rosyidinal mahdiyyina adhdhu alaiha bin nawajidzi, wa iyyakum wa mukhdatsatil amuri fa inna kulla bidโ€™atin dholalatun rowahu abu dawud wat turmudziy wa qola haditsun hasan shohih. Artinya Dari Abu Najih Al Irbadh bin Sariah radhiallahu anhu dia berkata Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam memberikan kami nasehat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami berlinang. Maka kami berkata Ya Rasulullah, seakan-akan ini merupakan nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat. Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda โ€œ Saya wasiatkan kalian untuk bertakwa kepada Allah taโ€™ala, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena di antara kalian yang hidup setelah ini akan menyaksikan banyaknya perbedaan pendapat. Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap ajaranku dan ajaran Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah genggamlah dengan kuat dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bidโ€™ah adalah sesat โ€œ Riwayat Abu Daud dan Turmuzi, dia berkata hasan shahihMengutip tulisan Dr, Muh Muโ€™idunillah Bashri, Berikut 5 isi atau kandungan hadits bukhori dan muslim di atas Bekas yang mendalam dari nasehat Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam dalam jiwa para shahabat. Hal tersebut merupakan tauladan bagi para daโ€™i di jalan Allah taโ€™ala. Taqwa merupakan yang paling penting untuk disampaikan seorang muslim kepada muslim lainnya, kemudian mendengar dan taโ€™at kepada pemerintah selama tidak terdapat di dalamnya maksiat. Keharusan untuk berpegang teguh terhadap sunnah Nabi dan sunnah Khulafaurrasyidin, karena di dalamnya terdapat kemenangan dan kesuksesan, khususnya tatkala banyak terjadi perbedaan dan perpecahan. Hadits ini menunjukkan tentang sunnahnya memberikan wasiat saat berpisah karena di dalamnya terdapat kebaikan dan kebahagiaan dunia dan akhirat. Larangan untuk melakukan hal yang baru dalam agama bidโ€™ah yang tidak memiliki landasan dalam agama. ุนู† ุฃุจูŠ ู†ุฌูŠุญ ุงู„ุนุฑุจุงุถ ุจู† ุณุงุฑูŠุฉ ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ุงู„ ูˆุนุธู†ุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ู…ูˆุนุธุฉ ูˆุฌู„ุช ู…ู†ู‡ุง ุงู„ู‚ู„ูˆุจ ูˆุฐุฑูุช ู…ู†ู‡ุง ุงู„ุนูŠูˆู† , ูู‚ู„ู†ุง ูŠุง ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูƒุฃู†ู‡ุง ู…ูˆุนุธุฉ ู…ูˆุฏุนู ูุฃูˆุตู†ุง , ู‚ุงู„ โ€“ ุฃูˆุตูŠูƒู… ุจุชู‚ูˆู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนุฒูˆุฌู„ , ูˆุงู„ุณู…ุน ูˆุงู„ุทุงุนุฉ ูˆุฅู† ุชุฃู…ุฑ ุนู„ูŠูƒ ุนุจุฏ , ูุฅู†ู‡ ู…ู† ูŠุนุด ู…ู†ูƒู… ูุณูŠุฑู‰ ุงุฎุชู„ุงูุงู‹ ูƒุซูŠุฑุงู‹ . ูุนู„ูŠูƒู… ุจุณู†ุชูŠ ูˆุณู†ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู† ุงู„ู…ู‡ุฏูŠู‘ูŠู† ุนุถูˆุง ุนู„ูŠู‡ุง ุจุงู„ู†ูˆุงุฌุฐ , ูˆุฅูŠุงูƒู… ูˆู…ุญุฏุซุงุช ุงู„ุฃู…ูˆุฑ ูุฅู† ูƒู„ ุจุฏุนุฉ ุถู„ุงู„ุฉ โ€“ ุฑูˆุงู‡ ุฃุจูˆุฏุงูˆุฏ ูˆุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆู‚ุงู„ ุญุฏูŠุซ ุญุณู† ุตุญูŠุญ Terjemahan Abu Najih, Al Irbad bin Sariyah ra. ia berkata โ€œRasulullah telah memberi nasehat kepada kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati dan membuat airmata bercucuranโ€. kami bertanya ,โ€Wahai Rasulullah, nasihat itu seakan-akan nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya meninggal, maka berilah kami wasiatโ€ Rasulullah bersabda, โ€œSaya memberi wasiat kepadamu agar tetap bertaqwa kepada Alloh yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan taโ€™at walaupun yang memerintahmu seorang hamba sahaya budak. Sesungguhnya barangsiapa diantara kalian masih hidup niscaya bakal menyaksikan banyak perselisihan. karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang lurus mendapat petunjuk dan gigitlah dengan gigi geraham kalian. Dan jauhilah olehmu hal-hal baru karena sesungguhnya semua bidโ€™ah itu sesat.โ€ HR. Abu Daud dan At Tirmidzi, Hadits Hasan Shahih[Abu Dawud no. 4607, Tirmidzi no. 2676] Pada sebagian sanad diriwayatkan dengan kalimat โ€œSesungguhnya ini adalah nasihat dari orang yang akan berpisah selamanya meninggal. Lalu apa yang akan engkau pesankan kepada kami ?โ€ Beliau bersabda, โ€œAku tinggalkan kamu dalam keadaan terang benderang, malamnya seperti siang. Tidak ada yang menyimpang melainkan ia pasti binasaโ€ Penjelasan Perkataan, โ€œnasihat yang mengenaโ€ maksudnya adalah mengena kepada diri kita dan membekas dihati kita. Perkataan, โ€œyang menggetarkan hati kitaโ€ maksudnya menjadikan orang takut. Perkataan,โ€yang mencucurkan air mataโ€ maksudnya seolah-olah nasihat itu bertindak sebagai sesuatu yang menakutkan dan mengancam. Sabda Rasulullah, โ€œAku memberi wasiat kepadamu supaya tetap bertaqwa kepada Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia, tetap mendengar dan mentaatiโ€ maksudnya kepada para pemegang kekuasaan. Sabda Beliau, โ€œWalaupun yang memerintah kamu seorang budakโ€, pada sebagian riwayat disebutkan budak habsyi. Sebagian Ulama berkata, โ€œSeorang budak tidak dapat menjadi penguasaโ€ kalimat tersebut sekedar perumpamaan, sekalipun hal itu tidak menjadi kenyataan, seperti halnya sabda Rasulullah, โ€œBarangsiapa membangun masjid sekalipun seperti sangkar burung karena Allah, niscaya Allah akan membangukan untuknya sebuah rumah di surgaโ€. Sudah tentu sangkar burung tidak dapat menjadi masjid, tetapi kalimat perumpaan seperti itu biasa dipakai. Mungkin sekali Rasulullah memberitahukan bahwa akan terjadinya kerusakan sehingga sesuatu urusan dipegang orang yang bukan ahlinya, yang akibatnya seorang budak bisa menjadi penguasa. Jika hal itu terjadi, maka dengarlah dan taatilah untuk menghindari mudharat yang lebih besar serta bersabar menerima kekuasaan dari orang yang tidak dibenarkan memegang kekuasaan, supaya tidak menimbulkan fitnah yang lebih besar. Sabda Rasulullah, โ€œSungguh, orang yang masih hidup diantaramu nanti akan melihat banyak perselisihanโ€ ini termasuk salah satu mukjizat beliau yang mengabarkan kepada para shohabatnya akan terjadinya perselisihan dan meluasnya kemungkaran sepeninggal beliau. Beliau telah mengetahui hal itu secara rinci , tetapi beliau tidak menceritakan hal itu secara rinci kepada setiap orang, namun hanya menjelaskan secara global. Dalam beberapa hadits ahad disebtukan beliau menerangkan hal semacam itu kepada Hudzaifah dan Abu Hurairah yang menunjukkan bahwa kedua orang itu memiliki posisi dan tempat yang penting disisi Rosululloh . Sabda Beliau, โ€œMaka wajib atas kamu memegang teguh sunnahkuโ€ sunnah ialah jalan lurus yang berjalan pada aturan-aturan tertentu, yaitu jalan yang jelas. Sabda Beliau, โ€œdan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjukโ€ maksudnya mereka yang senantiasa diberi petunjuk. Mereka itu ada 4 orang, sebagaimana ijmaโ€™ para ulama, yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali ra. Rasululloh menyuruh kita teguh mengikuti sunnah Khulafaur Rasyidin karena dua perkara Pertama, bagi yang tidak mampu berpikir cukup dengan mengikuti mereka. Kedua, menjadikan pendapat mereka menjadi pilihan utama bila terjadi perselisihan pendapat diantara para shahabat. Sabdanya โ€œ Jauhilah olehmu perkara-perkara yang baru โ€œ. Ketahuilah bahwa perkara yang baru itu ada dua macam. Pertama, perkara baru yang tidak punya dasar syariโ€™at, hal semacam ini bathil lagi tercela. Kedua, perkara baru yang dilakukan dengan membandingkan dua pendapat yang setara, perkara baru semacam ini tidak tercela. Kata-kata โ€œperkara baru atau bidโ€™ahโ€ arti asalnya bukanlah perbuatan yang tercela. Akan tetapi, bila pengertiannya ialah menyalahi Sunnah dan menuju kepada kesesatan, maka dengan pengertian semacam itu menjadi tercela, sekalipun secara harfiah makna kata tersebut sama sekali tidak tercela, karena Allah pun di dalam firman-Nya menyatakan โ€œTidak datang kepada mereka suatu ayat Al Qurโ€™an pun yang baru dari Tuhan merekaโ€ QS. Al Anbiyaaโ€™ 2 Juga perkatan Umar radhiallahu anhu โ€œBidโ€™ah yang sebaik-baiknya adalah iniโ€, yaitu shalat tarawih berjamaโ€™ah. Wallaahu aโ€™lam.

hadits arbain ke 28